Kamis, 19 Juni 2008

kejakgung: Tak Ada Skenario Tangkap Ayin


Hendarman Supandji
INILAH.COM, Jakarta - Sebelum Artalita Suryani ditangkap KPK, Kejaksaan Agung sibuk ingin mencomot duluan sosialita yang menjadi tersangka kasus suap Jaksa Urip. Namun Jaksa Agung Hendarman Supandji menepis sengaja membuat skenario 'penyelamatan' Ayin itu.

"Kalau merencanakan saya tahu, tapai kalau menskenariokan saya nggak ngerti," tegas Hendarman usai dipanggil Presiden SBY di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/6).

Diakui Hendarman ia pernah bicara seminggu lalu bahwa pada saat Urip ditangkap, Ketua KPK Antasari Azhar meneleponnya untuk memberitahukan ada jaksa yang ditangkap. Sekitar 5-10 menit kemudian, Jamintel Wisnu Subroto meneleponnya memberitahukan hal yang sama.

Namun si penyuap tidak ditangkap, sehingga hal itu menjadi pertanyaan kubu Kejagung. Jamintel kemudian berinisiatif agar si penyuap ditangkap.

"Saya bilang apa nggak kacau ini kalau ditangkap penyuapnya. Tapi, katanya tidak bisa karena penyuapan harus ditangkap. Makanya saya berpikir ini rekayasa KPK," kata Hendarman.

Hendarman pun meminta Jamintel menghubungi Antasari, kalau memang hanya rekayasa KPK maka si penyuap harus ditangkap. "Jadi, di sini tidak ada skenario, memang ada rencana tetapi konsultasi dulu dengan KPK," ujarnya.

Hendarman membantah saat itu juga melakukan komunikasi dengan Jamdatun Untung Udji Santoso. Namun soal koordinasi dengan KPK ia memang memintanya. "Supaya tidak kacau negara ini," ujarnya.

Tidak ada komentar: